Hallo balik lagi ke blog ini setelah sekian lama saya sudah tidak memposting sesuatu yaaa...
Ya, kali ini saya akan menjelaskan pengertian-pengertian TIPE TESTING
PENGERTIAN TIPE TESTING
Menurut Hetzel 1973 : Testing adalah proses pemantapan kepercayaan akan kinerja program atau sistem sebagaimana yang diharapkan.
Menurut Hetzet 1983 (Revisi) : Testing adalah tiap akitifitas yang digunakan untuk dapat melakukan evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan
FUNGSI TIPE TESTING
Tujuan dari Tipe Testing adalah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan sebanyak mungkin sebelum modul-modul digabungkan menjadi unit perangkat lunak yang lebih besar, seperti program, class dan subsistem.
TAHAPAN TESTING
Testing adalah tahapan yang sangat penting dalam proses pembuatan program, testing dilakukan ketika code program sudah ditulis. Testing atau aktifitas untuk menjamin kualitas program dapat dilakukan selama proses pembuatan program.
Ada 2 tahapan pada Testing, yaitu :
1. Testing sebelum implementasi/ Pre implementation testing
2. Testing sesudah implementasi/ Post implementation testing
PRE IMPLEMENTATION TESTING
Pre Implementation Testing yaitu sebelum di implementasikannya sebuah ide/konsep harus ditest terlebih dahulu. Pre Implementation dilakukan tidak oleh programmer atau tim testing, melainkan dilakukan oleh project manager, client, atau pembangun sistem.
POST IMPLEMENTATION TESTING
Post Implementation Testing adalah testing yang dilakukan pada sebuah program. Ada 2 teknik yang biasanya dilakukan pada Post Implementation Testing, yaitu :
1. White Box : Logika, kondisi, perulangan atau blok statment, dan testingnya sebagian atau seluruh bagian program
2. Black Box : biasanya dilakukan tenpa mengetahui dari struktur programnya, dilakukan selain programmer atau orang yang tidak mempunyai akses langsung kedalam program. Program ditesting dengan cara diinput kedalam black box dan dicek apakah outputnya sesuai dengan perintah.
JENIS-JENIS SOFTWARE TESTING
1. System Testing : Pengujian untuk memastikan bahwa keseluruhan sistem telah memenuhi persyaratan pengguna (user requirement).
2. Unit Testing : Pengujian sofware dimana Quality Assurance(QA) menguji suatu unit program layak atau tidaknya digunakan.
3. Integration Testing : Pengujian dari hasil penggabungan unit-unit yang ada didalam software.
4. Usability Testing : Pengujian yang dilakukan untuk memastikan apakah softwate susah sesuai dengan persyaratan dari pengguna.
5. Performance Testing : Pengujian integration dan usability test yang menentukan apakah sistem dapat memenuhi kriteria kinerja berbasis waktu seperti response time atau throughput.
6. Smoke Testing : Pengujian yang akan dilakukan setelah software yang dibuat untuk memastikan bahwa fungsi-fungsi penting dari program tersebut bekerja dengan baik.
7. Stress Testing : Pengujian yang biasanya dilakukan dalam sebuah website, dimana stress testing dilakukan untuk mengetahui sekuat apa server website kita menampung visitor dalam website tersebut, dengan cara melakukan hit dummy ke website menggunakan tools.
8. Sanity Testing : Pengujian Software yang dilakukan setelah software yang dibuat sudah hampir jadi sekaligus dengan fungsi-fungsi lengkapnya yang sudah jadi, dengan catatan bug yang ditemukan pada saat smoke testing sudah berhasil diperbaiki.
9. Regression Testing : Pengujian yang dilakukan saat mengembangkan software untuk mengetahui apakah fungsional sistem berjalan dengan baik.
TIPE-TIPE TESTING
1. Volume : memfokuskan untuk input yang besar.
2. Usability : mengukur reaksi user (Skala 1:10)
3. Performance : mengukur kecepatan pada beberapa keadaan.
4. Configurasi : mengkonfigurasi untuk bermacam macam hardware atau software
5. Compatibility : mengukur waktu adaptasi dengan aplikasi lain.
6. Relibiality / Availability : mengukur ketahanan pada periode waktu.
7. Security : megukur keamanan sistem.
8. Resource Usage : mengukur pengguanaan ruang penyimpanan.
9. Installability : mengukur waktu install pada keadaan yang bermacam-macam.
10. Recoverability : mengukur waktu me-recover.
11. Serviceabilit : mengukur waktu service.
12. Load / Strees : mengukur data extreame dan traffic.
TESTING TOOLS
Ada beberapa kemampuan dari tools otomasi sistem, yaitu :
1. Merekam aksi mouse dan keyboard untuk memungkinkan pengulangan pemutaran kembali
2. Menjalankan test script secara berulang-ulang
3. Memungkinkan untuk merekam hasil test
4. Merekam hasil test
5. Merekam run time eror
Yaa.... Sekian pengertian dari TESTING TOOLS semoga ilmu yang diberikan bermanfaat untuk kalian para pembaca. TERIMAKASIH ^_^
Tidak ada komentar